Selasa, 28 April 2020

KONDISI MASYARAKAT YATSRIB SEBELUM RASULULLAH SAW HIJRAH

Oleh : M. Najikun, S.Hum.M.Pd.I

Yatsrib merupakan nama lain kota Madinah. Wilayah Yatsrib dikelilingi gunung berapi yang subur tanahnya. Sehingga menjadi pusat pertanian dan jalur perdagangan yang ramai. Kota Yatsrib merupakan daerah persawahan dan perkebunan, hasil terbesarnya adalah kurma dan anggur. Masyarakatnyapun juga beternak, seperti unta, sapi, kambing dan kuda. Selain itu mereka juga berdagang. Mata uang yang digunakan disana  adalah Dirham dan Dinar, Namun adakalanya mereka berdagang dan melakukan jual beli dengan cara tukar menukar barang (barter).

Penduduk Yatsrib sebagian besar merupakan pendatang. Sebelum hijrah Nabi Muhammad Saw., terdapat tiga suku besar dari agama Yahudi di Yastrib diantaranya suku Bani Qainuqa’, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah.

Selain suku Yahudi terdapat pula suku dari bangsa Arab yang menetap disana, di antaranya yaitu suku Aus dan Khazraj. Mereka beribadah dengan cara menyembah berhala. Pada awalnya suku-suku di Yatsrib hidup dengan rukun, damai dan penuh rasa kasih sayang. Mereka juga memiliki sifat-sifat terpuji diantaranya memiliki sifat yang berani, dermawan, setia, rela berjuang, sabar dan jujur. Selain itu mereka juga senang menerima tamu.

Kondisi masyarakat Madinah sebelum Rasulullah SAW melaksanakan hijrah adalah jauh dari Allah SWT. Ketika itu, penduduk Yastrib (Madinah) gemar berperang utamanya suku Aus dan Khazraj. Masyarakat Madinah memang tergolong heterogen sebab bukan hanya terdiri atas belasan kabilah dan suku namun juga diwarnai beragam agama/kepercayaan seperti Nasrani, Yahudi juga agama pagan.

Namun selanjutnya mulai timbul saling curiga dan saling ancam. Perselisihan terjadi antara dua suku besar dari bangsa Arab,yaitu suku Aus dan Khazraj. Mereka diadu domba oleh suku Yahudi  sehingga kehidupan masyarakatpun menjadi tidak teratur. Sangat sulit untuk menjalin persatuan di bawah satu pemerintahan yang mengatur semua kabilah.

Yang menjadi penyebab utama perselisihan salah satunya adalah masalah ekonomi. Terkadang mereka juga sering memperebutkan daerah yang subur dan kekuasaan. Namun dua suku tersebut dapat bersatu ketika melawan yahudi. Meskipun kerukununan belum begitu terjalin hingga kedatangan Nabi Muhammad Saw ke Yatsrib.

Perang suku yang sering terjadi di Madinah ini membuat banyak orang merasa lelah dan putus asa. Mereka inilah yang kemudian melihat harapan baru saat kemunculan Nabi Muhammad SAW di Kota Mekkah. Mereka ini pulalah, dari suku Aus dan Khazraj, yang berangkat ke Mekkah melakukan Baiat Aqabah dan meminta agar Rasulullah pindah ke Madinah dan mengajarkan perdamaian di sana. Nabi pun menyetujui permintaan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEBAB-SEBAB HIJRAHNYA NABI MUHAMMAD SAW KE YATSRIB

Oleh : M. Najikun, S.Hum.M.Pd.I Menjelangkan Hijrahnya Nabi Muhammad ke Yatsrib, Di Yatsrib atau Madinah terjadi perang Bu'ats antara su...